Thursday, December 13, 2012

PEMASARAN MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN MENGEMBANGKAN DAN MENENTUKAN HARGA PRODUK DAN JASA



Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga,promosi serta distribusi barang dan jasa untuk memfasilitasi pertukaran yang memenuhi objektif individual dan organisasional.
Konsep pemasaran memiliki tiga bagian:
1. Orientasi pelanggan
2. Orientasi jasa
3. Orientasi laba
Manajemen hubungan pelanggan adalah proses mempelajari sebanyak mungkin tentang pelanggan dan melakukan segal hal yang anda dapat lkukan untuk memuaskan mereka atau bahkan melebihi harapan mereka dengan barang dan jasa.
Bauran pemasaran
Unsur-unsur yang menghasilkan program pemasaran:
1. Produk (product)
2. Harga (price)
3. Tempat (place)
4. Promosi (Promotion)
Produk adalah barang fisik,jasa atau ide yang memuaskan keinginan atau kebutuhan plus apapun yang akan meningkatkan produk dimata konsumen, seperti merek.
Uji pemasaran adalah proses pengujian produk diantara pengguna potensial.
Nama merek adalah kata,huruf, atau kelompok kata atau huruf yang membedakan barang dan jasa satu penjual dari barang dan jasa milik pesaing.
Promosi adalah semuateknik yang digunakan penjual untuk memotivasi orang-orang membeli produk atau jasa mereka.
Penelitian pemasaran adalah analisis pasar untuk menentukan peluang dan tantangan dan untuk mencari informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang baik.
Proses penelitian pemasaran terdiri dari empat lngkah :
1. Mendefinisikan pernyataan dan menentukan situasi saat ini
2. Mengumpulkan data
3. Menganalisis penelitian
4. Memilih solusi terbaik dan mengimplementasikannya
Data sekunder adalah informasi yang sudah disusun oleh orang lain dan diterbitkan dalam jurnal atau buku atau tersedia secara online.
Data primer adalah data yang anda kumpulkan sendiri (bukan dari sumber sekunder,seperti buku dan majalah)
Kelompok fokus adalah sekelompok kecil orang-orang yang bertemu dibawah pengarahan pemimpin diskusi untuk mengomunikasikan opini mereka tentang organisasi, produk atau isi tertentu lain.
Dua pasar yang berbeda
Pasar konsumen adalah semua individu atau rumah tangga yang menginginkan barang dan jasa untuk konsumsi atau penggunaan pribadi.
Pasar bisnis ke bisnis adalah semua individu dan organisasi yang menginginkan barang dan jasa untuk penggunaan dalam memproduksi barang dan jasa lain atau untuk penjualan,penyewaan atau pemasokan barang kepada orang lain.
Segmentasi pasar adalah proses pembagian total pasar menjadi kelompok-kelompok yang anggotanya memiliki karakteristik yang sama.
Pemasaran target adalah pemasara yang ditunjukkan pada kelompok-kelompok yang diputuskan oleh organisasi dapt dilayani dengan menguntungkan.
Segmentasi geografis adalah membagi pasar menurut area geografis.
Segmentasi demografis adalah membagi pasar menurut usia, pemasukan ,dan tingkat pendidikan.
Segmentasi psikografis adalah membagi pasar dengan menggunakan nilai-nilai, sikap, dan mint kelompok.
Segmentasi manfaat adalah membagi pasar dengan menntukan manfaat produk yang akan dibicarakan.
Segmentasi volume atau penggunaan adalah membagi pasar menurut penggunaan (volume penggunaan)
Pemasaran pada ceruk adalah proses pencarian segmen pasar yang kecil tetapi menguntungkan dan merancang atau mencari produk untuknya
Pemasaran satu untuk satu adalah menegembangkan bauran yang unik akan barang dan jasa untuk setiap pelanggan individual.
Pemasaran massa adalah menegembangkan produk dan promosi untuk menyenangkan banyak orang.
Pemasaran hubunga adalah strategi pemasaran yang memiliki tujuan memelihara pelanggan individual dengan menawari mereka produk yang memenuhi persyaratan mereka.

Memotivasi karyawan dan membangun tim mandiri

Hmm...
siang ini kebanyakan orang pasti lebih memilih pergi kekamarnya, nyalain kipas atau AC sambil tiduran.. tapi siangku berbeda dengan mereka, karena aku harus berbagi materi kuliah dari dosen yang aku unya untuk kalian. Aku pikir nggak masalah lah, kita sama2 berbagi ilmu toh juga pahala nantinya datang ke aku =
Ok,
kita bahas dulu yang pertama ..
Menurut wordpress.com,

Teknik motivasi yang sukses akan meningkatkan produktivitas dalam pencapaian tujuan. Beberapa teknik motivasi yang telah teruji dapat diterapkan manajemen suatu perusahaan untuk mendorong kinerja dari para karyawannya.

Beberapa manajer bisa saja menggunakan teknik-teknik yang kurang baik yang memicu rasa takut seperti bentakan dan ancaman. Memang ketakutan yang dialami anak buahnya akan memancing respons emosi yang membuat mereka bekerja.

Namun, hasilnya hanya memberikan hasil dalam jangka pendek dan akan merugikan dalam jangka panjang. Ketakutan yang memicu produktivitas akan berubah menjadi kebencian yang tidak produktif. Walaupun begitu, ketegasan tetap menjadi kualitas yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Jadi, daripada menebar ketakutan lebih baik menanamkan rasa hormat dengan kesantunan yang karismatik.

Pemberian motivasi kepada para karyawan lebih efektif jika dilakukan dengan cara-cara yang baik. Meskipun begitu, kebaikan tersebut jangan sampai menjadi kelemahan dalam memimpin karena kurangnya ketegasan. Pemimpin yang baik disegani karena bisa tegas namun tetap santun, bukan malah menciptakan ketegangan dan ketakutan, stres yang tak perlu.

Teknik motivasi yang baik haruslah mengedepankan nilai-nilai yang positif. Perubahan dan perbaikan dilakukan dengan budaya yang saling mendukung. Para manajer dapat menjadi teladan yang menginspirasi dan mengawal budaya kerja yang saling menghargai ini. Bersinergi namun tetap mandiri dan membuka peluang untuk kreativitas.

Selanjutnya, para karyawan mesti diberikan otonomi (meski terbatas) di dalam lingkup pekerjaannya dan kesempatan untuk mengembangkan keahliannya. Ini sesuai dengan teori motivasi intrinsik yang terdiri dari otonomi, penguasaan keahlian, dan mencari makna; yaitu dengan menggali arti dari suatu pekerjaan selain dari sekedar mencari gaji. Mencapai tujuan perusahaan seiring dengan meraih tujuan pribadi dari hati.

Penetapan tujuan ini juga harus sangat diperhatikan oleh para pembuat keputusan di dalam jajaran eksekutif. Sasaran-sasaran yang tidak pas dan tidak jelas tentunya akan memancing reaksi yang mendemotivasi. Target kerja yang terlalu tinggi atau sulit akan sangat membebani dan target yang terlalu mudah akan membawa kebosanan.

Begitu juga jika ukuran-ukuran pencapaian prestasi tidak jelas dan transparan hanya akan memadamkan semangat dari para pekerja. Perusahaan harus bisa secara adil memberikan penghargaan dan imbalan kepada pekerja yang tepat yang terbukti telah berkontribusi. Hal ini dilakukan dengan penilaian kinerja yang menggunakan ukuran-ukuran atau indikator yang jelas.

Selain itu, kerja sama tim yang dibangun lewat rapat-rapat dan acara-acara baik yang formal maupun informal perlu dibangun dengan sinergi yang saling menguatkan. Dan semangat kompetisi bisa dikobarkan dengan menciptakan persaingan yang sehat antar kelompok dan staf. Perselisihan jangan sampai terjadi dengan menjaga keterbukaan dan komunikasi.

Masing-masing karyawan memiliki karakter dan latar belakang yang beragam. Ada kalanya pendekatan individual diperlukan, untuk mencari motivasi intrinsik yang spesifik pada setiap individu. Opini, umpan balik, dan pernyataan dari semua pekerja perlu diserap dari kegiatan wawancara yang rutin dan pertanyaan yang tertutup demi mengetahui faktor pendorong semangat kerja yang berbeda-beda dari para karyawan.

Dalam pertemuan empat mata antara atasan dan bawahan ini, perlu juga dibahas nilai dan makna dari pekerjaan sang karyawan. Betapa berharganya jabatannya dan membangun rasa bangga dalam memiliki tugas dan tanggung jawab pada posisinya. Harapan, optimisme, dan beragam sikap positif lainnya mesti ditanamkan oleh sang pemimpin. Pesan-pesan yang memberikan kesadaran pekerja ini harus diberikan secara berkala untuk mengingatkan kembali komitmen karyawan yang kendor.

Aktivitas diluar prosedur standar yang akan meningkatkan kompetensi seperti pelatihan dan kursus harus direncanakan dengan matang. Peningkatan keahlian dan kemampuan perlu diberikan agar karyawan termotivasi karena potensi kemajuan karirnya terbuka lebar. Dan sesekali, kegiatan di alam bebas bisa juga dijadwalkan sebagai penyegaran dan pembelajaran kekompakan dalam menaklukkan tantangan.

Pemberian insentif keuangan di luar gaji atau upah yang biasa perlu diperhitungkan dengan seksama. Uang bonus atau komisi bisa menjadi senjata makan tuan dan memotivasi karyawan jika tidak dikelola secara fair. Begitu juga dengan promosi, penambahan wewenang, dan segala bentuk peluang positif bagi pekerja yang tersedia di dalam perusahaan harus diatur secara terbuka.

Terakhir, komunikasi atasan kepada bawahan dengan metode yang persuasif akan memacu motivasi kerja. Teknik-teknik persuasi yang memanfaatkan reaksi emosi tanpa perlu berpikir panjang bisa memberikan pengertian untuk bekerjasama secara harmonis. Argumentasi yang terlalu logis dan kompleks justru akan membawa arah pembicaraan menjadi berlarut-larut dan menurunkan semangat karyawan dalam berkontribusi.

Misalnya, berbicara dengan mempertimbangkan aspek psikologis, neurologis, dan kondisi emosi sang pekerja justru seringkali menjadi metode berkomunikasi yang paling efektif dan efisien. Pendekatan personal yang dilengkapi dengan teknik-teknik persuasi ini, akan sangat efektif dalam memotivasi karyawan.

Ada banyak teknik persuasi yang bisa digunakan oleh manajemen untuk memotivasi karyawan, contohnya; memanfaatkan hasrat ingin diakui dan berkelompok, mempengaruhi lewat kedekatan dan asosiasi, membangun kepatuhan dengan penguatan otoritas dan konsistensi komitmen, menciptakan perasaan loyal kepada pekerjaan lewat peningkatan nilai pekerjaan, aturan-aturan yang mendorong inovasi, memancing rasa ingin membalas kebaikan perusahaan, dan seterusnya. Teknik-teknik persuasi dan motivasi ini akan saya tuliskan di lain kesempatan.
Menurut teori Maslow yang pernah kubaca sih, karyawan bisa termotivasi jika kebutuhan mereka terpenuhi. Sekarang yang jadi pertanyaan adalah kebutuhan apa sih yang mereka butuhkan ?
1. Kebutuhan fisiologis, misalnya seperti makan,air, tempat perlindungan,dll
2. Kebutuhan keselamatan, misalnya, kebutuhan untuk tetap merasa aman di tempat kerja maupun di rumah.
3. Kebutuhan sosial, seperti kebutuhan untuk merasa dicintai, diterima, dan menjadi bagian kelompok.
4. Kebutuhan harga diri, seperti kebutuhan akan pengakuan dari orang lain serta harga diri dan status kepentingan
5. Kebutuhan aktualisasi diri, misal seperti kebutuhan untuk mengembangkan potensi tertinggi seseorang

Tip memproduksi agar barang dan jasa mampu berkelas

Merek dagang dengan berbagai macam cara beriklan yang eksotis memang membuat mata tak berkedip apalagi bagi mereka yang memiliki sifat konsumerisme yang tinggi “ngga beli kalau bukan yang bermerek dan berkelas”
Tetapi sadarkah kita bahwa itulah cara mereka menawarkan barang dan memasarkan produksinya agar bisa laris manis dan akhirnya menjadi booming. Pertanyaannya? apakah barang-barang yang kita beli dengan merek yang “terkenal dan mendunia” dan mungkin dengan harga selangit memang kita butuhkan dan sesuai dengan diri kita?
Jawabnya : belum tentu….!!!
Terutama sebagai kaum perempuan tidak dapat dipungkiri “belanja memang hal yang paling menyenangkan” ok…dan kebanyakan mengakuinya…
Apakah tidak lebih bijaksana jika belanja disesuaikan dengan kebutuhan yang sebenarnya “itu yang sangat susah dilakukan” …benar kan??
Produk-produk dalam negeri sebenarnya tidak kalah dengan produk luar negeri, jika kita pandai memodifikasi dan memadupadankan. Sekarang sangat banyak desaigner dalam negeri yang sudah sangat sukses mengkreasi misal kebaya yang dianggap sebagai model tempo dulu..saat ini menjadi sangat indah dengan berbagai modifikasi pernik-pernik yang menawan.
Artinya apa…artinya bahwa tidak semua model yang dianggap “kuno” kalah dengan model dari produksi luar negeri jika kita mampu membuat variasi dan kreasi.
Pengembangan produk dalam negeri semakin lama semakin maju dan ini pantas diberi acungan jempol. Kita semua bisa mengembangkannya, mengubah segala sesuatu menjadi lebih indah, banyak sekali penggunaan bahan-bahan bekas menjadi barang-barang yang bernilai jual tinggi sebagai kreasi yang sangat berharga, hingga akhirnya ditangan-tangan terampil menjadikan segala sesuatu lebih berguna dan yang terpenting tanpa disadari kita telah menciptakan lapangan kerja baru dengan hasil yang spesial.
Ayo saling berbagi untuk yang memiliki ide dan pengalaman jangan segan-segan untuk membagikan keterampilan kepada yang lain agar semua menjadi lebih kreatif dan produksi dalam negeri menjadi sesuatu yang unik dan memiliki nilai jual tinggi di dunia.

Kesimpulan Memproduksi Barang dan Jasa kelas Dunia

Mungkin bagi sebagian orang mengartikan kegiatan produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barang, misalnya seperti kegiatan membuat baju, mebuat kursi dll. Pengertian tersebut memang benar tetapi kurang lengkap. Selain menghasilkan barang atau jasa, kegiatan produksi juga harus menambah manfaat atau nilai guna suatu barang dan jasa. Dengan demikian, produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk menghasilkan atau menambah manfaat (nilai guna) suatu barang dan jasa.
       Bebagai upayapun dilakukan untuk menghasilkan produk unggul.Seperti upaya yang dilakukan oleh para pemanufaktur Amerika untuk mendapatkan kembali daya kompetitifnya diantaranya dengan:
      • Berfokus pada pelanggan
      • Mempertahankan hubungan erat dengan pemasok dan perusahaan lain untuk memenuhi               kebutuhan pelanggan
      • Mempraktikkan pengembangan yang kontinu
      • Berfokus pada kualitas
      • Menghemat biaya melalui seleksi tempat
      • Mengandalkan Internet untuk menyatukan perusahaan-perusahaan
      • Menggunakan teknik produksi yang baru
Terdapat 5 proses produksi di dalam industri, yaitu :
1. Form utility
    Memberikan nilai tambah terhadap suatu barang atau jasa yang sudah jadi
2. Manufaktur proses
    Bagian produksi yang secara fisik atau kimiawi mengubah bahan
3. Proses perakitan
    Bagian proses produksi yang menyatukan komponen-komponen
4. Proses yang berkelanjutan
    Proses dimana produksi yang lama berjalan dan menghasilkan barang jadi berkali-kali
5. Proses sebentar-sebentar
     Proses produksi dimana jumlah produksi sedikit dan mesin sering diubah untuk membuat produk-produk yang berbeda.
   Untuk meningkatkan produktivitas suatu industri dibutuhkan beberapa cara seperti:
§  Inovation
§  Capital improvement
§  Staff downsizing
§  Outsourcing
§  Other
 
     Teknik populer untuk mempertahankan kemajuan produksi dikembangkan pada tahun 1950-an. Teknik tersebut ialah bagan PERT(program evaluation and review technique) yaitu alat yang digunakan untuk perencanaan. Selain bagan PERT juga terdapat bagan Gantt yang masih berhubungan dengan bagan PERT yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kemajuan.